Mengenal Apa Itu Syndrom Tourette, Penyebabnya, Gejala, Diagnosis dan Cara Pengobatannya

Syndrom Tourette adalah sebuah gangguan neuropsikiatrik yang ditandai oleh gerakan-gerakan yang tidak terkontrol (motor tics) dan suara-suara yang tidak terkendali (vocal tics). Gangguan ini dinamakan sesuai dengan nama dokter Prancis, Dr. Georges Gilles de la Tourette, yang pertama kali mendeskripsikannya pada tahun 1885.

Sekitar 1% dari populasi dunia mengalami Sindrom Tourette, dengan rasio pria dan wanita yang hampir sama. Kebanyakan orang yang mengalami gangguan ini mengalami tanda-tanda awal sebelum usia 18 tahun, dan kondisinya bisa bertahan sepanjang hidup.



Penyebab

Penyebab pasti dari Sindrom Tourette masih belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan memiliki faktor genetik dan lingkungan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami Sindrom Tourette memiliki gangguan di bagian otak yang mengatur gerakan tubuh dan suara. Selain itu, perubahan hormon dan ketidakseimbangan zat kimia di otak juga dapat mempengaruhi perkembangan Sindrom Tourette.


Gejala

Tanda-tanda utama dari Sindrom Tourette adalah tics motorik dan vokal. Tics motorik meliputi gerakan mata, mengangkat bahu, menggelengkan kepala, atau gerakan yang tidak diinginkan lainnya, sedangkan tics vokal meliputi mengeluarkan suara-suara seperti menggeram, mengedipkan mata, atau memperlihatkan ekspresi wajah tertentu. Beberapa orang yang mengalami Sindrom Tourette juga mengalami tics yang lebih kompleks seperti melompat atau mengulang-ulang kata-kata tertentu.

Selain itu, orang yang mengalami Sindrom Tourette juga dapat mengalami gangguan tidur, gangguan konsentrasi, masalah perilaku, dan masalah sosial. Beberapa orang juga dapat mengalami gejala lain seperti kecemasan, depresi, dan obsesi-keinginan yang berlebihan.


Diagnosis

Diagnosis Sindrom Tourette didasarkan pada gejala yang dialami oleh pasien. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan medis untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi medis lain yang menyebabkan tics. Dokter juga dapat melakukan tes pencitraan otak seperti CT scan atau MRI untuk mengevaluasi bagian otak yang terlibat dalam Sindrom Tourette.


Pengobatan

Sindrom Tourette tidak dapat disembuhkan, namun tanda-tanda dan gejalanya dapat dikelola dengan baik melalui pengobatan. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi tanda-tanda Sindrom Tourette meliputi:

  1. Terapi perilaku: Terapi perilaku dapat membantu mengurangi tics dan meningkatkan keterampilan sosial dan interpersonal. Terapi ini dapat mencakup teknik relaksasi dan manajemen stres.
  2. Obat-obatan: Beberapa obat seperti antipsikotik, stimulan, dan obat yang menekan tics, dapat membantu mengurangi tanda-tanda Sindrom Tourette.
  3. Terapi psikologis: Terapi psikologis dapat membantu mengatasi gejala emosional yang terkait dengan Sindrom Tourette, seperti kecemasan dan depresi.
  4. Perubahan gaya hidup: Beberapa perubahan gaya hidup, seperti olahraga, makan makanan yang sehat dan seimbang, serta tidur yang cukup, dapat membantu mengurangi tanda-tanda Sindrom Tourette.

Penting untuk dicatat bahwa pengobatan Sindrom Tourette harus disesuaikan dengan kondisi setiap pasien. Pengobatan dapat menjadi kombinasi dari terapi perilaku, obat-obatan, terapi psikologis, dan perubahan gaya hidup.

Dukungan keluarga dan teman-teman juga sangat penting bagi orang yang mengalami Sindrom Tourette. Keluarga dan teman-teman dapat membantu menyeimbangkan kebutuhan medis dan kebutuhan sosial pasien.

Comments

Popular posts from this blog

Pulsa Telkomsel Terpotong Sendirinya - Lho Koq Bisa?

Pengalaman Menjadi Mystery Shopper

Paket Unlimited Dari Telkomsel Ada Yang Bagus - Ada Yang Ribet