Kelakuan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Yang Bikin Geleng-Geleng Kepala

Perilaku Korup untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya pada anggota Dewan Perwakilan Rakyat / kongres, sudah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu sejak zaman Romawi Kuno, tampaknya hal tersebut adalah suatu hal yang tidak aneh, dengan kekuasaan yang dimilikinya tentu saja godaan untuk melakukan korupsi sangat besar.

Di sini saja sudah banyak sekali anggota dewan atau mantan anggota dewan yang tertangkap dan terbukti bersalah melakukan korupsi, menerima suap, menyalahgunakan kewenangan dan lain-lain...

Tidak terkecuali di Amerika Serikat, walaupun sudah merdeka selama ratusan tahun, namun perlilaku tidak pantas masih saja dilakukan oleh para anggota kongresnya, di sana mereka lebih canggih sih modusnya, yaitu dengan memanfaatkan posisinya sebagai pembuat kebijakan yang tentu saja mereka mengetahui keputusan-keputusan penting yang akan diambil oleh pemerintah, dan mereka memanfaatkannya dalam perdagangan saham istilahnya "Perdagangan Orang Dalam / Insider Trading".

Terbukti kinerja portofolio mereka lebih bagus, bahkan mengalahkan Warren Buffet yang merupakan investor legendaris. Ada salah satu anggota kongres yang portofolio sahamnya menghasilkan keuntungan sebesar 20% pada saat index sahamnya tahun itu sedang turun, bahkan Warren Buffet saja hanya menghasilkan 2% saat itu.

Bahkan sampai ada meme "Nancy Pelocy" dimana kalau ngikutin aksinya dia (jual atau beli) saham maka akan selalu menghasilkan keuntungan.

Ada lagi anggota dewan yang membeli saham-saham industial military complex seperti Lockhead Martin bahkan sebelum Russia melancarkan agresinya ke Ukraina sehingga menghasilkan keuntungan yang "lumayan" besar.


Saya tahu setelah melihat video ini di Youtube, cukup menarik



Kira-kira, beginilah rangkumannya:

"Bagaimana Para Anggota Kongres Mengakali Pasar Saham?"


Pendahuluan

Dalam praktik kontroversial yang menimbulkan kekhawatiran etis, anggota legislatif telah lama dapat melakukan perdagangan saham berdasarkan informasi rahasia tanpa menghadapi konsekuensi hukum. Hukum tentang insider trading, yang dibuat untuk memastikan pasar saham yang adil dan setara, secara historis tidak berlaku bagi anggota Kongres. Namun, penyelidikan dan pengungkapan terbaru telah membongkar perdagangan menguntungkan para legislator selama peristiwa ekonomi krusial, yang memicu seruan untuk peraturan yang lebih ketat.


Memahami Insider Trading

Insider trading melibatkan pembelian atau penjualan saham dengan menggunakan informasi yang tidak tersedia untuk umum. Sementara eksekutif dan petinggi perusahaan tunduk pada peraturan yang ketat, anggota legislatif menikmati kebebasan relatif dalam kegiatan perdagangan saham mereka. Hukum tentang insider trading melarang individu untuk memanfaatkan informasi internal atau membagikannya kepada orang lain untuk keuntungan finansial. Informasi tersebut mencakup rincian yang dipelajari melalui hubungan seseorang dengan perusahaan atau percakapan dengan pejabat tinggi.


Anggota Legislatif dan Insider Trading

Anggota legislatif memiliki akses unik ke informasi pribadi dan istimewa karena keanggotaan mereka dalam komite dan keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan kebijakan. Sebuah studi yang menganalisis perdagangan senator pada tahun 1990-an mengungkapkan keuntungan yang konsisten dan tidak lazim, menunjukkan potensi penggunaan informasi yang tidak tersedia untuk umum. Selain itu, penyelidikan telah mengungkapkan anggota legislatif yang melakukan perdagangan yang tepat waktu dan menguntungkan selama krisis ekonomi besar, yang menimbulkan kecurigaan adanya insider trading.


Kasus Anggota Kongres Spencer Bachus

Pada bulan September 2008, Anggota Kongres Spencer Bachus melakukan perdagangan yang menguntungkan, dengan efektif bertaruh pada penurunan pasar, hanya beberapa hari sebelum krisis keuangan melanda. Kemudian terungkap bahwa Bachus telah menghadiri pertemuan pribadi dengan pejabat teratas dari Departemen Keuangan AS dan Federal Reserve, yang mengungkapkan kehancuran keuangan yang akan terjadi. Perdagangan Bachus secara hukum sah, namun hal itu menyoroti potensi bagi anggota legislatif untuk memanfaatkan pengetahuan internal untuk keuntungan pribadi.


Upaya Mengatasi Insider Trading oleh Anggota Legislatif

Sebagai respons terhadap kecaman publik, Kongres mengesahkan Undang-Undang Stop Trading on Congressional Knowledge (STOCK) pada tahun 2012. Undang-undang tersebut melarang anggota legislatif melakukan perdagangan saham berdasarkan informasi yang tidak tersedia untuk umum dan mewajibkan pengungkapan aktivitas perdagangan mereka. Namun, penyelidikan selanjutnya telah mengungkapkan kasus di mana anggota legislatif tetap melakukan perdagangan menguntungkan sambil memiliki akses ke informasi ekonomi yang istimewa dan menguntungkan.


Studi Kasus: Richard Burr, Ro Khanna, dan Nancy Pelosi

Beberapa anggota legislatif telah menghadapi pengawasan ketat terhadap aktivitas perdagangan mereka. Senator Republik Richard Burr dari Carolina Utara menarik perhatian karena menjual saham setelah diberi briefing tentang sejauh apa pandemi COVID-19. FBI menyelidiki perdagangannya, tetapi tidak ada tuntutan yang diajukan. Anggota Kongres Ro Khanna dari California menghadapi pertanyaan tentang aktivitas perdagangan keluarganya, termasuk perdagangan di perusahaan yang sedang diselidiki oleh komite di mana ia bertugas. Suami dari Juru Bicara Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi, seorang investor profesional, terlihat adanya peningkatan nilai bersih kekayaan mereka secara signifikan selama krisis ekonomi dan pengambilan keputusan kebijakan besar, yang menimbulkan meningkatnya kekhawatiran mengenai konflik kepentingan.


Kesimpulan

Meskipun insider trading oleh anggota legislatif tetap menjadi isu kontroversial, pengungkapan terbaru telah meragukan keadilan dan transparansi dalam praktik perdagangan saham mereka. Terlepas dari disahkannya Undang-Undang STOCK, beberapa anggota legislatif terus mengambil keuntungan dari perdagangan yang dilakukan sambil memiliki informasi istimewa. Seruan untuk peraturan yang lebih ketat dan mekanisme penegakan muncul, didorong oleh kebutuhan untuk memastikan kesempatan yang sama di pasar saham dan menjaga kepercayaan publik terhadap integritas anggota legislatif.


Yah... sama saja di sini juga...

Kalau di AS para anggota kongres mengesahkan Undang-Undang "STOCK" mereka mengundang cibiran dari masyarakat, bagaimana tidak, ancaman hukumannya hanya berupa denda sebesar $200 saja, padahal mereka mendapatkan potensi keuntungan jutaan dollar.

Nah kalau di sini, desakan untuk segera mengesahkan Undang-Undan Kejahatan Pencucian Uang dan Undang-Undang untuk menyita aset Koruptor, tidak mau  dilakukan baik oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) maupun pemerintah, yah... bisa jadi bumerang buat mereka.

Kita sebagai rakyat hanya bisa berdo'a agar diberikan pemimpin yang baik dan berani yang benar-benar berjuang untuk kepentingan rakyat, bukan yang ucapannya: "DEMI RAKYAT" tapi kebijakan yang diambil sebaliknya, yaitu merugikan dan menyusahkan rakyat, 


Comments

Popular posts from this blog

Pulsa Telkomsel Terpotong Sendirinya - Lho Koq Bisa?

Pengalaman Menjadi Mystery Shopper

Paket Unlimited Dari Telkomsel Ada Yang Bagus - Ada Yang Ribet